10 Pastry Khas Eropa yang Populer di Dunia Kuliner
- Eric
- Jul 23
- 6 min read

Eropa dikenal sebagai surga bagi pencinta pastry.. Setiap negara di Eropa punya warisan pastry yang kaya rasa dan tradisi. Tak heran, banyak pastry khas Eropa yang kini mendunia dan menjadi favorit di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Bagi para pecinta pastry, menikmati sajian klasik Eropa bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman dan keunikan tekstur yang sulit ditandingi. Sementara itu, bagi pelaku bisnis kuliner, mengenal jenis-jenis pastry Eropa yang populer bisa membuka peluang baru, baik untuk memperkaya menu, menarik perhatian pelanggan, hingga menonjolkan kualitas produk di tengah persaingan industri yang ketat.
Lalu, apa saja sih pastry khas Eropa yang paling populer dan wajib diketahui? Dari yang berlapis-lapis renyah hingga yang mungil dan lembut, berikut daftar 10 pastry Eropa yang tak hanya terkenal, tapi juga digemari karena kelezatannya.
Croissant
Sulit membicarakan pastry Eropa tanpa menyebut croissant. Pastry berbentuk bulan sabit ini bisa dibilang adalah ikon dari dunia pastry itu sendiri. Teksturnya yang berlapis-lapis, renyah di luar, dan lembut di dalam berpadu dengan cita rasa buttery yang khas, membuat croissant tetap nikmat meski disajikan polos tanpa isian apapun.
Croissant tidak hanya populer di Prancis, tempat asalnya dikenal luas, tetapi juga digemari di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ia menjadi pilihan sarapan, camilan, bahkan hidangan brunch di berbagai kafe dan hotel. Kepopulerannya tidak lepas dari fleksibilitas rasa: bisa disajikan manis dengan cokelat atau buah, atau versi gurih dengan keju dan daging.
Menariknya, croissant juga menjadi inspirasi utama bagi lahirnya berbagai pastry modern hybrid seperti cronut (croissant + donut), cruffin (croissant + muffin), croffle (croissant + waffle), dan cromboloni yang belakangan viral. Inovasi-inovasi ini menunjukkan betapa croissant bukan hanya lezat, tapi juga menjadi fondasi penting dalam evolusi dunia pastry modern.
Pain Au Chocolate
Sekilas mirip croissant, Pain Au Chocolat sebenarnya adalah pastry yang berbeda, meskipun terbuat dari adonan yang sama. Bedanya terletak pada bentuk dan isian. Jika croissant berbentuk bulan sabit, pain au chocolat memiliki bentuk persegi panjang dengan dua batang cokelat di dalamnya.
Teksturnya tetap flaky dan buttery seperti croissant, namun sensasi gigitan cokelat yang meleleh di tengah menjadikannya pilihan favorit bagi pencinta rasa manis. Jangan tertukar dengan croissant cokelat, ya, karena pain au chocolat bukan croissant yang diisi cokelat, melainkan punya identitas dan tradisi tersendiri dalam dunia pastry Prancis.
Mille-feuille
Dikenal juga dengan nama Napoleon cake, Mille-feuille adalah salah satu pastry klasik asal Prancis yang tampilannya elegan dan rasanya tak terlupakan. Nama “mille-feuille” berarti “seribu lapisan” dalam bahasa Prancis, menggambarkan lapisan-lapisan tipis puff pastry yang disusun secara bertingkat.
Berbeda dari pastry lain yang biasanya kering atau renyah di luar, mille-feuille menawarkan sensasi lembut dan creamy karena lapisan puff pastry-nya dipadukan dengan krim kue (pastry cream) yang kaya rasa. Biasanya terdiri dari tiga lapis puff pastry dengan dua lapisan krim di antaranya, dan bagian atasnya diberi gula halus, fondant, atau motif glaze khas berwarna putih dan cokelat.
Rasanya manis, lembut, dan sedikit renyah di tiap gigitan, unik dan jauh dari kesan "pastry biasa." Karena proses pembuatannya cukup rumit dan butuh ketelitian, tak banyak bakery yang secara rutin menyajikan mille-feuille, menjadikannya salah satu pastry premium yang terasa spesial saat disajikan.
Madeleine
Madeleine adalah kue mungil berbentuk seperti kerang yang berasal dari Prancis. Teksturnya lembut, mirip sponge cake, dengan aroma mentega dan lemon yang ringan. Rasanya manis namun tidak berlebihan pas untuk teman teh atau kopi.
Di Indonesia, madeleine belum sepopuler croissant atau pastry berlapis lainnya. Penyebarannya pun masih terbatas, sehingga jika ingin menikmatinya, sering kali harus membuat sendiri atau mencari supplier khusus yang bisa menyediakannya.
Meski tidak sekompleks flaky pastry, membuat madeleine tetap membutuhkan ketelitian, terutama untuk menghasilkan tekstur yang ringan dan bentuk khas yang mengembang sempurna. Cocok dijadikan sajian premium dalam menu dessert ataupun hampers elegan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Flake Pastry
Canele
Canele adalah salah satu pastry khas Prancis yang unik dan berbeda dari kebanyakan pastry berlapis atau flaky. Ukurannya kecil, bentuknya seperti silinder bergelombang, dan memiliki tekstur yang khas: kulit luarnya caramelized dan sedikit gosong, sementara bagian dalamnya kenyal dan lembut, hampir mirip puding panggang.
Rasa canele kaya akan aroma vanila dan biasanya juga diberi sentuhan rum. Namun di Indonesia, canele umumnya dibuat tanpa rum, hanya menggunakan vanila sebagai perasa utama agar lebih sesuai dengan preferensi pasar lokal.
Teknik pembuatannya cukup unik, dipanggang dalam cetakan tembaga khusus dengan suhu tinggi agar tercipta kontras tekstur luar dan dalam yang sempurna. Meski bukan termasuk flaky pastry, canelé tetap layak masuk daftar pastry Eropa yang populer karena keunikannya yang mencuri perhatian. Bahkan, pastry ini sempat viral di awal tahun 2025 dan mulai menarik minat banyak pecinta kue serta pelaku usaha bakery yang ingin menawarkan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Kombinasi bentuk klasik, rasa khas, dan teknik pembuatan yang detail menjadikan canelé sebagai salah satu ikon kecil dari kehebatan dunia pastry Prancis.
Baca Juga: Cara Penyimpanan & Penyajian Canele
Strudel
Strudel adalah pastry khas Austria yang terkenal dengan isian buah dan lapisan adonan tipis yang membungkusnya rapat seperti gulungan. Yang membuat strudel berbeda adalah jenis adonannya, bukan puff pastry, bukan phyllo, tapi adonan khusus yang elastis dan harus ditarik setipis mungkin hingga hampir transparan. Proses ini menjadikannya salah satu pastry yang cukup menantang untuk dibuat.
Salah satu varian paling populer adalah Apfelstrudel, yang menggunakan apel segar sebagai isian utama, biasanya dipadukan dengan kayu manis, gula, dan kismis. Karena menggunakan buah segar, strudel paling nikmat saat disajikan dalam keadaan baru matang, selagi hangat dan aromanya masih keluar.
Untuk menambah kenikmatan, strudel sering disajikan dengan taburan gula halus (dusting) dan krim kocok atau custard sebagai pendamping. Ketika dibuat dengan teknik yang tepat, strudel menawarkan sensasi renyah di luar, lembut dan juicy di dalam, benar-benar sajian pastry yang memanjakan lidah dan menonjolkan kualitas bahan segar.
Tak heran, meskipun pembuatannya cukup rumit, strudel tetap menjadi salah satu pastry Eropa yang paling dicari dan dihargai, baik oleh penikmat dessert klasik maupun pelaku usaha bakery yang ingin menyuguhkan cita rasa autentik dari Austria.
Baca Juga: 5 Jenis Adonan Pastry dan Setiap Hasilnya
Linzertorte
Linzertorte adalah salah satu kue tart tertua di dunia yang berasal dari kota Linz, Austria. Ciri khasnya terletak pada lapisan selai buah, seperti raspberry atau red currant, yang ditutup dengan adonan berbentuk kisi-kisi di bagian atas. Tampilan klasik ini menjadikannya mudah dikenali dan tampak elegan.
Adonannya terbuat dari campuran kacang (biasanya almond atau hazelnut), tepung, mentega, dan rempah seperti kayu manis, sehingga menghasilkan tekstur padat namun lembut dengan aroma yang hangat dan khas.
Di Indonesia, linzertorte termasuk pastry yang jarang ditemui. Kalau ingin mencicipinya, biasanya perlu mencari di artisan bakery, supplier khusus, atau membuat sendiri di rumah. Meski tidak sepopuler strudel, linzertorte tetap dihargai karena rasa klasiknya yang autentik dan cocok untuk sajian spesial bernuansa Eropa.
Danish Pastry
Danish pastry adalah salah satu pastry berlapis asal Denmark yang populer di seluruh dunia. Dibuat dari adonan beragi berlapis mentega, teksturnya mirip croissant tapi cenderung lebih manis dan kaya topping.
Ciri khasnya terletak pada bentuknya yang beragam bisa seperti bunga, kipas, atau spiral dan biasanya diberi isian atau topping seperti custard, buah, selai, keju, atau kacang. Danish pastry cocok dijadikan sajian sarapan, camilan, hingga menu café yang tampilannya menarik dan rasanya pun memikat.
Sfogliatella
Sfogliatella adalah pastry khas Italia, tepatnya dari wilayah Napoli, yang dikenal karena bentuknya yang unik menyerupai kerang atau kipas. Namanya berasal dari kata sfoglia yang berarti “lapisan”, sesuai dengan teksturnya yang sangat renyah dan berlapis-lapis seperti kulit tipis yang mengelupas saat digigit.
Tidak seperti croissant yang lembut, sfogliatella punya tekstur luar yang garing dan kering, sementara bagian dalamnya diisi dengan campuran ricotta, semolina, gula, dan kadang diberi aroma citrus atau kayu manis.
Membuat sfogliatella cukup menantang karena membutuhkan teknik khusus untuk membentuk lapisan-lapisannya. Tak heran, pastry ini jarang ditemukan di Indonesia dan lebih sering tersedia di bakery yang benar-benar mengutamakan otentisitas atau sebagai produk artisan.
Churros
Churros adalah pastry goreng khas Spanyol yang kini sudah mendunia. Bentuknya panjang dan bergerigi, biasanya disajikan hangat dengan taburan gula dan kayu manis, serta dicelupkan ke dalam saus cokelat yang kental.
Adonannya sederhana, mirip choux (adonan untuk kue sus), tapi cara pembuatannya digoreng, bukan dipanggang. Ini menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, cocok dinikmati sebagai camilan atau dessert.
Di Indonesia, churros termasuk pastry Eropa yang paling mudah ditemui dibandingkan jenis lainnya. Banyak café, food stall, hingga layanan katering yang menyajikannya karena proses pembuatannya relatif cepat dan hasilnya disukai banyak orang.
Comments