Apa Itu Panini Bread? Mengenal Roti Lezat Asal Italia
- Charles M
- 2 days ago
- 4 min read

Pernahkah anda mampir ke kafe lalu melihat menu panini di daftar sajian mereka? Sekilas tampilannya memang mirip sandwich biasa, tapi begitu dicoba, sensasinya berbeda, roti yang dipanggang hingga hangat dan renyah, dengan isian gurih seperti daging, keju, atau sayuran segar di dalamnya.
Panini adalah jenis sandwich khas Italia yang kini populer di kafe-kafe modern, terutama sebagai menu sarapan atau makan siang yang praktis namun tetap mengenyangkan. Meski sering muncul di berbagai tempat, masih banyak yang penasaran: sebenarnya apa itu panini? Apakah sama dengan sandwich biasa, atau justru punya keunikan tersendiri dalam sejarah dan cara pembuatannya?
Di artikel ini, kita akan mengenal panini lebih dalam, mulai dari asal-usulnya di Italia, karakteristik roti yang digunakan, hingga bagaimana panini berevolusi menjadi salah satu sajian favorit di seluruh dunia.
Apa Itu Panini Bread?
Istilah panini bread sebenarnya tidak mengacu pada satu jenis roti tertentu, melainkan pada jenis roti yang biasa digunakan untuk membuat panini, yakni sandwich khas Italia yang dipanggang hingga renyah menggunakan panini press.
Kata panini sendiri berasal dari bahasa Italia, bentuk jamak dari panino, yang berarti “roti kecil” atau “roti gulung.” Dalam tradisi kuliner Italia, panini dibuat dengan berbagai macam roti bergaya rustic yang punya tekstur padat dan permukaan kokoh.
Dua roti yang paling umum dipakai untuk panini adalah ciabatta dan focaccia. Keduanya memiliki tekstur yang sedikit chewy di bagian dalam, tapi renyah di luar ketika dipanggang. Karakter inilah yang membuatnya sempurna untuk menahan berbagai isian, dari keju dan daging hingga sayuran panggang, tanpa mudah hancur saat dipress. Di luar Italia, banyak kafe juga menggunakan roti lain seperti baguette atau sourdough sebagai variasi modern, meski ciabatta dan focaccia tetap menjadi pilihan klasik.
Lalu, apa bedanya panini dengan sandwich biasa? Sandwich pada umumnya menggunakan roti lembut seperti white bread atau soft roll, sementara panini dibuat dengan roti bergaya rustic yang lebih padat dan bertekstur. Jika dibandingkan dengan flatbread tipis seperti pita atau tortilla, panini bread jelas lebih tebal, berisi, dan menghasilkan sensasi garing saat dipanggang.
Perpaduan antara roti berkarakter dan teknik pressing-nya inilah yang menjadikan panini istimewa: sederhana seperti sandwich, tapi punya keunikan tersendiri yang membuatnya lebih “berbobot” dan memuaskan di setiap gigitan.
Karakteristik Panini Bread

Ada beberapa ciri khas yang membuat roti untuk panini berbeda dari roti sandwich biasa:
Tekstur
Roti yang digunakan untuk panini, seperti ciabatta atau focaccia, punya bagian luar yang renyah ketika dipanggang, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan sedikit berongga. Kombinasi ini menciptakan sensasi garing di luar namun empuk di dalam setiap gigitan.
Bentuk
Biasanya berbentuk memanjang seperti ciabatta atau lembaran tebal seperti focaccia. Bentuknya memudahkan roti dibelah, diisi, lalu dipress tanpa kehilangan struktur dan kerapatannya.
Daya Tahan
Berbeda dari soft bread untuk sandwich biasa, roti panini lebih kokoh. Teksturnya yang padat mampu menahan berbagai isian, mulai dari daging, keju, hingga sayuran panggang, tanpa mudah hancur saat dipanaskan.
Ciri-ciri inilah yang menjadikan roti panini ideal sebagai “kanvas” untuk berbagai kombinasi sandwich hangat, dari yang klasik Italia hingga versi modern di kafe-kafe masa kini.
Sejarah Singkat Panini
Panini berasal dari Italia dan sudah dikenal sejak berabad-abad lalu. Istilah panino pertama kali muncul dalam literatur kuliner Italia pada abad ke-16, digunakan untuk menyebut roti kecil berisi bahan sederhana seperti daging atau keju. Seiring waktu, panini berkembang menjadi seperti yang kita kenal sekarang, yakni roti isi yang dipanaskan dengan alat press hingga bagian luarnya renyah dan hangat. Cara penyajian ini mulai populer pada abad ke-20, terutama di kafe-kafe modern di kota besar seperti Milan.
Di Italia, panini mulai berkembang pesat di kota-kota besar seperti Milan, terutama lewat hadirnya paninoteche, yaitu bar atau kafe khusus yang menyajikan panini hangat pada tahun 1960–1970-an. Popularitasnya semakin melejit di era 1980-an dengan munculnya fenomena Paninaro, yaitu generasi muda Italia yang menjadikan panini bukan sekadar makanan, tapi juga simbol gaya hidup urban yang modern dan modis.
Seperti halnya banyak makanan berbasis roti, sejarah panini tidak bisa ditelusuri pada satu pencipta tertentu. Tradisi membuat roti isi sudah lama menjadi bagian dari kebiasaan makan masyarakat Eropa. Panini lebih tepat dipandang sebagai hasil evolusi alami kuliner Italia, sederhana, praktis, namun penuh karakter, yang kemudian dengan cepat menyebar ke Amerika dan berbagai belahan dunia lain
Variasi & Isian Panini
Salah satu daya tarik utama panini adalah fleksibilitasnya. Dengan roti yang kokoh dan bertekstur khas, panini mampu menampung berbagai isian tanpa kehilangan bentuk maupun rasa. Dari resep klasik ala Italia hingga kreasi modern lintas budaya, panini selalu berhasil menyesuaikan diri dengan selera zaman.
Klasik Italia
Panini versi tradisional dikenal sederhana namun penuh cita rasa. Kombinasi seperti prosciutto dengan mozzarella dan daun basil, atau sayuran panggang berpadu keju lembut, menjadi pilihan populer di paninoteche Italia. Isian lain yang klasik antara lain prosciutto e fontina atau speck con arugula, yang menonjolkan kesegaran bahan dan keju yang meleleh sempurna setelah dipress.
Modern Internasional
Ketika panini mulai mendunia, isiannya pun berkembang kreatif mengikuti tren kuliner global. Kini banyak ditemui varian seperti ayam pesto, tuna melt, hingga kombinasi keju biru dengan kacang pecan atau terong panggang dengan smoked mozzarella. Setiap negara menghadirkan sentuhan khasnya sendiri, menjadikan panini lebih beragam tanpa meninggalkan esensi aslinya.
Fusion Global
Di luar Italia, panini sering diadaptasi sesuai bahan lokal dan cita rasa daerah. Ada yang menambahkan kimchi untuk sentuhan Korea, pinto beans ala Meksiko, atau keju feta dengan sayur Mediterania. Kreasi seperti ini menunjukkan betapa serbagunanya panini, roti panggang hangat yang bisa tampil sehat, indulgent, atau eksperimental, tergantung kreativitas pembuatnya. Namun, bagi pecinta keaslian rasa Italia, panini klasik tetap menjadi rujukan utama. Bagaimanapun juga, keunikan panini terletak pada kesederhanaannya: roti berkualitas, isian segar, dan hasil panggangan yang renyah menggoda.
Panini bread bukan hanya lezat untuk dinikmati, tapi juga punya nilai lebih bagi dunia kuliner. Dari kafe, restoran, hotel, hingga katering, panini bisa menjadi menu andalan yang praktis sekaligus menarik bagi pelanggan.
Kalau kamu sedang mencari panini berkualitas untuk bisnis, Authentique French Bread (AFB) siap jadi partner terpercaya. Kami menyediakan panini dengan standar premium yang cocok untuk berbagai konsep usaha F&B. Bahkan, kamu bisa mencoba sample gratis sebelum memutuskan bekerja sama.
Tertarik? Hubungi kami dengan mengisi form di sini Authentique French Bread