top of page
Search

Apa Itu Focaccia? Roti Khas Italia yang Empuk dan Harum

Focaccia adalah

Focaccia adalah salah satu roti khas Italia yang udah dikenal luas di banyak negara. Kalau anda suka roti yang gurih dan wangi minyak zaitun, kemungkinan besar anda bakal suka focaccia. Bentuknya pipih, masuk dalam kategori flatbread, tapi dengan karakter yang khas: bagian luarnya renyah, dalamnya empuk dan agak berongga, dan punya rasa gurih yang kuat dari minyak zaitun.

Yang bikin focaccia menarik adalah fleksibilitasnya. Roti ini bisa dinikmati dalam versi gurih maupun manis.



Ada yang ditaburi rosemary dan garam laut, ada juga yang dikasih bawang, keju, atau bahkan topping manis seperti madu dan kismis. Mau dijadikan camilan, teman makan sup, atau roti isi ala sandwich, semua bisa.


Focaccia bukan cuma enak, tapi juga punya sejarah panjang yang menarik. Dari dapur-dapur kuno Mediterania sampai jadi sajian populer di toko roti modern, focaccia udah jadi bagian dari tradisi kuliner yang terus hidup dan berkembang. Di artikel ini, kita akan bahas asal-usul focaccia, bagaimana penyebarannya, sampai variasi modernnya yang bisa anda temui sekarang.


Asal-Usul Focaccia

Asal-usul focaccia sebenarnya nggak bisa dipastikan secara mutlak. Roti pipih ini udah ada sejak zaman kuno, dan banyak wilayah di sekitar Mediterania punya tradisi membuat roti sejenis. Tapi ada dua dugaan kuat soal dari mana focaccia pertama kali muncul: sebagian sejarawan percaya focaccia berasal dari bangsa Etruscan yang dulu hidup di Italia Utara sebelum berdirinya Kekaisaran Romawi, sementara yang lain menyebut roti ini mungkin lahir di Yunani Kuno sekitar awal milenium pertama.


Yang jelas, kebiasaan membuat roti pipih sudah lama jadi bagian dari budaya makan di wilayah Mediterania dan Timur Tengah. Di sana, bahan-bahannya simpel, tepung, air, minyak, sedikit ragi, dan garam. Ini jadi fondasi dari banyak jenis flatbread, termasuk focaccia.



Nama “focaccia” sendiri berasal dari bahasa Latin panis focacius, yang berarti “roti perapian” atau “roti dari api unggun.” Ini merujuk pada cara memasaknya di masa lalu, diletakkan langsung di atas abu panas atau dekat bara api di perapian rumah.


Ketika Romawi mulai memperluas wilayahnya ke berbagai penjuru Eropa seperti Prancis dan Spanyol, mereka pun membawa serta kebiasaan membuat roti ini. Seiring waktu, focaccia beradaptasi dengan budaya dan bahan lokal di tempat-tempat baru, dan mulai berkembang jadi berbagai versi yang kita kenal sekarang.



Focaccia dalam Tradisi dan Agama

Selain jadi makanan sehari-hari, focaccia juga pernah punya peran khusus dalam tradisi keagamaan. Pada Abad Pertengahan, roti ini digunakan dalam berbagai festival dan perayaan keagamaan oleh Gereja Katolik Roma.


Karena bahan dan cara pembuatannya sederhana, focaccia dianggap cocok untuk acara-acara sakral, terutama yang berkaitan dengan perayaan panen atau hari raya keagamaan lokal. Dalam beberapa wilayah di Italia, focaccia bahkan dibuat secara khusus untuk upacara tertentu, kadang diberi bentuk simbolik atau ditambahkan bahan khas seperti madu, rempah, atau anggur kering.


Penggunaan focaccia dalam konteks religius ini memperkuat posisinya bukan hanya sebagai makanan pokok rakyat, tapi juga sebagai bagian dari budaya dan tradisi spiritual masyarakat di masa itu. Sampai hari ini pun, di beberapa daerah Italia, masih ada tradisi membuat focaccia khusus untuk menyambut hari-hari besar keagamaan atau festival desa.


Migrasi dan Evolusi di Dunia Modern

Masuknya focaccia ke dunia modern nggak bisa dilepaskan dari gelombang besar migrasi orang Italia pada awal abad ke-20. Saat banyak dari mereka pindah ke Amerika Selatan dan Amerika Serikat, mereka juga membawa resep-resep rumahan, termasuk focaccia. Dari situlah focaccia mulai dikenal lebih luas di luar Eropa, dan pelan-pelan jadi bagian dari budaya makan di berbagai negara.


Di tangan para imigran ini, focaccia mulai mengalami banyak inovasi. Kalau dulu hanya dimakan polos atau dengan sedikit minyak zaitun dan garam, kini topping-nya makin kreatif. Rosemary dan bawang jadi favorit klasik, sementara keju, buah zaitun, tomat ceri, hingga bawang putih panggang makin sering dipakai. Bahkan ada juga versi manisnya yang ditambahkan madu, gula, atau buah-buahan kering seperti kismis.



Focaccia pun makin fleksibel. Di banyak tempat, ia hadir bukan hanya sebagai camilan atau makanan pendamping, tapi juga jadi bagian dari sajian modern, seperti sandwich dengan isian daging, sayur, atau keju. Bahkan di restoran atau kafe, focaccia bisa tampil sebagai appetizer, makanan utama, atau dessert, tergantung kreativitas chef-nya.


Popularitas focaccia juga meluas sampai ke Asia, termasuk Indonesia. Seiring dengan menjamurnya restoran Italia di kota-kota besar, focaccia kini makin mudah ditemukan. Nggak cuma di tempat makan berkonsep autentik, tapi juga di bakery modern dan kafe yang menyajikan menu fusion. Cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang empuk-renyah membuat focaccia jadi pilihan roti yang disukai banyak orang, meski bukan dari budaya lokal.


Singkatnya, focaccia sudah berevolusi dari roti sederhana rakyat menjadi roti artisan yang bisa disesuaikan dengan berbagai gaya kuliner modern, tanpa kehilangan jati dirinya sebagai roti khas Italia yang kaya rasa dan penuh karakter.



Macam-Macam Versi Focaccia

1. Focaccia Ligure (Genovese)

Focaccia klasik dari Liguria yang tipis, berminyak, dan gurih. Umumnya diberi topping garam kasar dan rosemary.


2. Focaccia Barese

Berasal dari Bari, Puglia. Adonan dicampur kentang, menghasilkan tekstur lebih lembut. Dihidangkan dengan topping tomat ceri, zaitun, dan oregano.


3. Focaccia Pugliese

Mirip dengan focaccia barese namun lebih umum. Teksturnya tebal dan topping-nya bisa bawang, tomat, atau zaitun.


4. Focaccia di Recco

Versi tanpa ragi dari Liguria yang terdiri dari dua lapisan adonan tipis berisi keju stracchino. Teksturnya renyah di luar dan creamy di dalam.


5. Focaccia al Rosmarino

Versi focaccia yang populer dengan topping rosemary segar. Sering dianggap sebagai varian paling klasik selain focaccia genovese, dengan cita rasa gurih, aroma rempah, dan tekstur empuk-renyah.


6. Focaccia Dolce

Focaccia versi manis yang biasanya ditaburi gula, madu, atau kismis. Sering disajikan sebagai camilan atau dessert.


7. Focaccia Veneta (Fugassa Veneta)

Focaccia manis khas Veneto yang biasa disajikan saat Paskah. Mengandung telur, mentega, dan aroma vanila atau wine. Jenis Focaccia ini yang paling beda sendiri, karena menggunakan telur di dalam bahannya.


8. Focaccia Messinese

Focaccia isi dari Messina, Sisilia. Umumnya diisi escarole, keju lokal, dan ikan asin seperti anchovy.


9. Focaccia Bun / Focaccia Roll

Versi modern berbentuk seperti bun individual. Cocok untuk sandwich, tetap pakai adonan khas focaccia (minyak zaitun, rempah, tekstur empuk-renyah).


10. Sfincione Palermitano

Focaccia tebal dari Palermo dengan topping saus tomat, bawang, remah roti, dan anchovy. Sering dianggap pendahulu pizza.






 
 
 

Comments


bottom of page