top of page
Search

Kue Kering Natal Apa Saja? Ini Jenis-Jenis yang Paling Umum Disajikan

  • Writer: Eric
    Eric
  • 19 minutes ago
  • 6 min read

Kue kering telah lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Natal. Kehadirannya bukan sekadar pelengkap meja tamu, tetapi juga bagian dari tradisi berbagi dan menjamu keluarga maupun kerabat yang datang berkunjung. Toples-toples berisi kue kering sering disiapkan sejak jauh hari sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan di momen akhir tahun.


Selain praktis untuk disajikan, kue kering juga dipilih karena daya simpannya yang relatif lama. Hal ini membuatnya ideal untuk perayaan Natal yang berlangsung beberapa hari, bahkan hingga pergantian tahun. Berbagai jenis kue dapat dinikmati kapan saja tanpa perlu persiapan ulang, sehingga memudahkan tuan rumah saat menerima tamu.


Tradisi kue kering Natal sendiri banyak dipengaruhi oleh budaya Eropa, di mana cookies dan biskuit menjadi sajian khas musim dingin. Seiring waktu, tradisi ini beradaptasi di Indonesia dengan kehadiran kue-kue yang lebih akrab di lidah lokal. Dari cookies klasik hingga kue kering favorit khas Indonesia, semuanya kini menjadi bagian dari perayaan Natal yang beragam dan penuh makna.



Jenis-Jenis Kue Kering Natal yang Paling Umum Disajikan


Beragamnya kue kering yang hadir saat Natal bukan tanpa alasan. Setiap jenis kue memiliki karakter rasa, tekstur, serta latar tradisi yang membuatnya identik dengan momen akhir tahun. Di Indonesia sendiri, kue kering Natal biasanya merupakan perpaduan antara cookies klasik dari Barat dan kue kering yang sudah akrab di meja perayaan keluarga.


Berikut beberapa jenis kue kering Natal yang paling umum disajikan.

  1. Gingerbread Cookie

Gingerbread cookie merupakan salah satu kue kering yang paling identik dengan perayaan Natal. Kue ini memiliki cita rasa khas dari perpaduan rempah seperti jahe, kayu manis, dan pala, yang menghasilkan aroma hangat dan rasa sedikit pedas-manis. Teksturnya umumnya renyah, meskipun pada beberapa versi bisa terasa sedikit chewy di bagian tengah.


Kehadiran Kue Jahe dalam tradisi Natal berakar dari budaya Eropa, terutama di negara-negara dengan musim dingin. Rempah-rempah yang digunakan tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga menghadirkan sensasi hangat yang identik dengan suasana Natal. Selain itu, gingerbread sering dibentuk menyerupai manusia, rumah, atau ornamen Natal, menjadikannya kue yang kuat secara visual dan simbolik.


Di Indonesia, gingerbread cookie semakin dikenal sebagai kue kering Natal, meskipun belum sepopuler kue kering klasik seperti kastengel atau putri salju di rumah-rumah. Namun, kue ini cukup sering dijumpai di toko roti, bakery, dan kafe saat musim Natal, terutama yang mengusung tema Natal bergaya Eropa.



  1. Butter Cookies

Butter cookies dikenal dengan cita rasa mentega yang kuat dan tekstur renyah yang mudah lumer di mulut. Rasa manisnya cenderung ringan dan seimbang, sehingga tidak terasa berlebihan dan cocok dinikmati oleh berbagai usia. Kesederhanaan rasa inilah yang membuat butter cookies mudah dipadukan dengan berbagai bentuk, topping, maupun dekorasi bertema Natal.

Dalam tradisi Natal, butter cookies sering hadir sebagai kue kering klasik yang praktis dan fleksibel. Adonannya mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk khas Natal seperti bintang, pohon cemara, atau lingkaran sederhana, lalu dihias dengan gula atau cokelat. Tampilan yang sederhana namun rapi membuat butter cookies kerap menjadi pilihan untuk sajian Natal di rumah maupun sebagai kue bingkisan.

Di Indonesia, butter cookies termasuk salah satu kue kering yang paling umum disajikan saat Natal. Kue ini sering dibuat sendiri di rumah dan disimpan dalam toples untuk menjamu tamu, tetapi juga mudah ditemukan dalam versi kemasan dari toko kue dan bakery. Popularitasnya yang konsisten menjadikan butter cookies sebagai kue kering Natal yang hampir selalu hadir setiap akhir tahun.


  1. Kastengel

Kastengel merupakan salah satu kue kering yang paling identik dengan perayaan di Indonesia, termasuk Natal. Kue ini memiliki rasa gurih dari keju, tekstur renyah, serta aroma yang khas saat dipanggang.


Meskipun bukan berasal dari tradisi Natal Eropa, kastengel telah menjadi bagian penting dari perayaan Natal di banyak keluarga Indonesia. Kehadirannya mencerminkan adaptasi lokal dalam tradisi kue kering Natal, di mana cita rasa gurih menjadi penyeimbang dari dominasi kue manis.


  1. Putri Salju

Putri salju dikenal dengan teksturnya yang sangat rapuh dan lapisan gula halus yang menyelimuti permukaannya. Rasanya manis lembut, dengan sensasi “meleleh” di mulut.

Secara visual, taburan gula halus pada putri salju sering diasosiasikan dengan salju, sehingga kue ini terasa cocok dengan tema Natal. Di Indonesia, putri salju hampir selalu hadir saat Natal dan Tahun Baru, baik sebagai kue buatan rumah maupun produk yang dijual di toko kue.


  1. Thumbprint Cookies

Thumbprint cookies memiliki ciri khas berupa cekungan di bagian tengah yang diisi dengan selai, biasanya berwarna merah atau cerah. Teksturnya cenderung lembut dengan rasa manis seimbang antara adonan dan isian selai.

Warna-warni dari selai membuat thumbprint cookies terlihat meriah dan dekoratif, sehingga sering dikaitkan dengan perayaan Natal. Di Indonesia, kue ini belum sepopuler kastengel atau butter cookies, tetapi cukup sering dijumpai di toko kue dan menjadi pilihan menarik untuk menambah variasi kue kering Natal.


  1. Shortbread Cookies

Shortbread cookies berasal dari tradisi Skotlandia dan dikenal dengan teksturnya yang padat namun rapuh. Kue ini dibuat dari bahan sederhana seperti mentega, gula, dan tepung, dengan rasa yang kaya dan buttery.

Dalam konteks Natal, shortbread sering diasosiasikan dengan perayaan musim dingin dan kebiasaan minum teh hangat. Di Indonesia, shortbread cookies lebih sering ditemukan di bakery atau toko kue premium, meskipun tidak jarang juga dijadikan sajian Natal oleh keluarga yang menyukai cookies bergaya klasik Eropa.


  1. Kue Sagu

Kue sagu memiliki tekstur yang sangat rapuh dan mudah lumer di mulut, dengan rasa gurih ringan yang khas dari tepung sagu dan santan atau mentega. Aromanya lembut dan tidak terlalu manis, menjadikannya favorit banyak orang sebagai pendamping minuman hangat.

Dalam konteks Natal di Indonesia, kue sagu sering hadir sebagai bagian dari tradisi kue kering rumahan. Meskipun bukan berasal dari tradisi Natal Eropa, kue ini telah menjadi sajian yang umum disiapkan saat hari besar, termasuk Natal dan Tahun Baru, karena tahan lama dan disukai berbagai generasi.


  1. Kue Semprit

Kue semprit dikenal dengan teksturnya yang renyah dan rasa mentega yang cukup dominan. Bentuknya yang khas, biasanya berulir atau berbentuk bunga, membuat kue ini terlihat menarik meski tanpa banyak dekorasi tambahan.

Saat Natal, kue semprit sering dipilih karena tampilannya yang rapi dan mudah disajikan dalam toples. Di Indonesia, kue ini sangat umum dijumpai di rumah-rumah saat perayaan Natal, baik versi polos maupun dengan tambahan selai atau cokelat di bagian tengah sebagai aksen visual yang lebih meriah.


  1. Candy Cane Cookie

Candy cane cookie terinspirasi dari permen tongkat merah-putih yang identik dengan Natal. Kue ini biasanya memiliki rasa vanilla atau peppermint dengan tekstur renyah hingga lembut, serta tampilan dua warna yang mencolok.

Secara visual, candy cane cookie sangat kuat merepresentasikan suasana Natal. Di Indonesia, kue ini lebih sering ditemukan di bakery atau toko kue bertema Natal dibandingkan buatan rumahan. Kehadirannya menambah variasi kue kering Natal bergaya internasional yang dekoratif dan menarik perhatian.


  1. Red Velvet Cookie

Red velvet cookie memiliki tekstur lembut dengan rasa cokelat ringan dan sentuhan creamy, sering kali dipadukan dengan white chocolate atau cream cheese chips. Warna merahnya yang khas membuat kue ini langsung diasosiasikan dengan momen perayaan.

Dalam perayaan Natal, red velvet cookie populer karena tampilannya yang festive dan elegan. Di Indonesia, kue ini cukup populer di kafe dan bakery modern, terutama saat musim Natal, meskipun belu????m seumum butter cookies atau kastengel di sajian rumahan.


  1. Linzer Cookies

Linzer cookies berasal dari Austria dan dikenal dengan teksturnya yang rapuh serta lapisan selai di bagian tengah. Biasanya disajikan berpasangan dengan potongan lubang di bagian atas, sehingga selai terlihat sebagai elemen visual utama.


Kue ini identik dengan perayaan Natal di Eropa karena tampilannya yang klasik dan rasa manis-asam dari selai buah. Di Indonesia, linzer cookies masih tergolong kue kering Natal yang lebih jarang ditemui di rumah, tetapi mulai dikenal melalui bakery yang mengusung konsep Natal bergaya Eropa.


  1. Nastar

Nastar memiliki tekstur lembut dan rasa manis-gurih dengan isian selai nanas yang khas. Kue ini dikenal sebagai salah satu kue kering paling populer di Indonesia, terutama saat hari raya.


Meskipun identik dengan perayaan lain, nastar juga sering disajikan saat Natal di Indonesia. Kehadirannya menunjukkan bagaimana tradisi kue kering Natal di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebiasaan lokal, di mana satu jenis kue bisa hadir di berbagai momen perayaan, termasuk Natal dan Tahun Baru.


Ciri Umum Kue Kering yang Identik dengan Natal

Berbagai jenis kue kering Natal, meskipun berbeda bentuk dan asalnya, memiliki beberapa karakter yang serupa. Ciri-ciri inilah yang membuat kue kering terasa begitu lekat dengan suasana perayaan Natal.


Dari segi rasa, kue kering Natal umumnya didominasi oleh mentega dan rempah. Rasa buttery yang kaya berpadu dengan aroma hangat dari jahe, kayu manis, atau pala, menciptakan sensasi yang identik dengan momen akhir tahun.


Secara visual, bentuk dan dekorasi tematik menjadi pembeda utama. Banyak kue dibentuk atau dihias dengan simbol Natal, serta menggunakan warna khas seperti merah, hijau, dan putih untuk memperkuat kesan festive.


Selain itu, kue kering Natal dipilih karena praktis disimpan dan mudah dibagikan. Teksturnya yang kering membuat kue ini tahan lama, cocok disajikan untuk menjamu tamu atau dibagikan sebagai bagian dari tradisi berbagi saat Natal.


Dengan memahami ragam kue kering Natal yang umum disajikan, pemilihan sajian untuk momen akhir tahun bisa menjadi lebih terarah. Setiap jenis kue memiliki karakter rasa dan tampilan yang berbeda, sehingga dapat disesuaikan dengan suasana perayaan maupun preferensi tamu yang hadir.



Tak heran jika kue kering Natal sering dipersiapkan dengan lebih serius, baik untuk konsumsi pribadi, dibagikan kepada kerabat, maupun disajikan sebagai bagian dari jamuan Natal. Bagi pelaku usaha F&B, inspirasi jenis kue kering ini juga kerap menjadi referensi dalam menyusun menu musiman, seperti yang dilakukan oleh bakery dan pastry supplier seperti Authentique French Bread (AFB) dalam menghadirkan berbagai pilihan produk untuk momen perayaan akhir tahun.

 
 
 

Comments


bottom of page