Dalam dunia kuliner, khususnya dalam pembuatan kue dan pastry, terdapat beragam jenis adonan yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Setiap adonan pastry, baik yang renyah maupun yang lembut menawarkan pengalaman rasa dan tekstur yang unik. Salah satu yang paling sering digunakan adalah short pastry. Namun, short pastry hanyalah salah satu dari banyak jenis adonan pastry. Di samping itu, ada juga flake pastry yang terkenal karena lapisannya yang tipis dan renyah, serta choux pastry.
Baca Juga: 5 Jenis Adonan Pastry dan Setiap Hasilnya
Mengetahui perbedaan antara jenis-jenis pastry ini sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin mengeksplorasi lebih jauh dalam dunia baking ataupun berkeinginan untuk buka usaha pastry dan bakery. Masing-masing adonan memiliki peran dan teknik yang berbeda dalam proses pembuatannya, menghasilkan tekstur dan rasa yang khas. Untuk memulai, mari kita fokus pada pengertian dari short pastry terlebih dahulu.
Apa itu Short Pastry ?
Short Pastry, atau yang sebenarnya lebih dikenal sebagai shortcrust pastry, adalah jenis adonan pastry yang terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, sedikit air, dan garam. Adonan ini disebut sebagai crust pastry karena setelah dipanggang, adonan ini aka membentuk lapisan atau "crust" yang renyah dan rapuh yang melapisi bagian luar pada hidangan ini.
"Istilah 'short' pada shortcrust merujuk pada teksturnya yang rapuh dan mudah hancur. Ini terjadi karena pada proses pembuatan shortcrust pastry, jumlah tepung biasanya dua kali lebih banyak dibandingkan lemak, membuat adonannya lebih mudah patah. Meskipun sebenarnya nama yang tepat adalah shortcrust pastry, banyak orang menyebutnya sebagai short pastry, dan istilah tersebut telah cukup umum digunakan, meskipun sedikit keliru.
Cara membuat Short Pastry adalah dengan menggunakan metode rub-in. Pertama, potong kecil-kecil mentega dan uleni bersama tepung dengan tangan hingga membentuk tekstur seperti remah roti. Selanjutnya, tambahkan sedikit air untuk menyatukan adonan. Bentuk adonan sesuai keinginan, biasanya bundar, lalu isi sesuai selera sebelum dipanggang hingga matang dan renyah. kurang lebih seperti itulah gambaran sederhana cara membuatnya
Karakteristik utama dari short crust pastry adalah teksturnya yang kering dan rapuh, dengan rasa netral yang memungkinkan penggunaannya untuk mengaplikasikan rasa manis maupun asin pada pastry. Tepi dari short crust pastry memiliki gerigi yang memberikan tampilan khas pada kue seperti tart dan pie.
Sejarah Short Pastry
Sejarah short pastry atau shortcrust pastry berakar dari tradisi pembuatan kue yang telah dikenal sejak zaman kuno, meskipun tidak ada catatan resmi yang menjelaskan kapan tepatnya adonan ini mulai dibuat. Diperkirakan, pada abad ke-11, para pengrajin kue di Eropa mulai mengembangkan teknik pembuatan shortcrust pastry, menggunakan bahan-bahan yang diimpor, seperti gula tebu dari Timur Tengah. Pada masa itu, gula menjadi bahan langka dan mahal, sehingga penggunaan shortcrust pastry sering terbatas pada kalangan bangsawan dan acara-acara khusus.
Karakteristik utama dari shortcrust pastry adalah teksturnya yang renyah dan mudah hancur, dengan elastisitas yang cukup baik untuk diolah tanpa mudah retak atau pecah. Selain itu, adonan ini dikenal karena daya tahannya selama proses pemanggangan, menjaga bentuknya dengan baik ketika dipanggang bersama dengan topping yang digunakan.
Salah satu figur penting dalam sejarah shortcrust pastry adalah Chef Prancis yang bernama Guillaume Tirel, yang mendokumentasikan teknik pembuatan adonan ini dalam buku masak abad ke-14 berjudul Le Viandier. Buku tersebut menjadi salah satu sumber tertua yang merekam berbagai teknik kuliner, termasuk pembuatan dasar shortcrust pastry. Kemudian, pada abad ke-16, Chef Italia yang bernama Bartolomeo Scappi memperkenalkan variasi lain dari shortcrust pastry dalam bukunya yang terkenal, Opera dellarte del cucinare. Resep-resep Scappi membantu mempopulerkan adonan ini di berbagai bagian Eropa.
Sejak saat itu, shortcrust pastry menjadi salah satu resep dasar paling penting dalam dunia kuliner, terutama dalam pembuatan tart klasik, biskuit, dan berbagai kue modern, seperti cream tarts. Penggunaannya yang fleksibel dalam hidangan manis maupun asin membuatnya menjadi salah satu elemen utama dalam pembuatan kue hingga saat ini.
Jenis-jenis Shortcrust Pastry
Pate Brisee
Pate Brisee adalah jenis shortcrust pastry yang memiliki tekstur rapuh dan mudah hancur, terbuat dari campuran tepung, mentega, telur, garam, dan air, serta sangat serbaguna untuk digunakan dalam tart manis maupun gurih seperti quiche dan tart buah.
Pate Sablee
Pate Sablee merupakan shortcrust pastry yang lebih crumbly dan lembut dibandingkan pate brisee, dibuat dengan proporsi mentega dan kuning telur yang lebih tinggi, serta dicampur dengan tepung, gula, dan vanila, dan paling cocok untuk hidangan penutup yang disajikan dan dimakan secepatnya, seperti tart buah, tetapi tidak ideal untuk penyimpanan jangka panjang.
Pate Sucree
Pate Sucree adalah shortcrust pastry yang stabil dengan tekstur berlapis dan rasa manis, terbuat dari tepung, gula, garam, mentega, telur, dan vanila, dan umum digunakan untuk tart manis seperti lemon, cokelat, atau tart buah, serta dapat bertahan lebih lama dengan isian krim.
Ketiga jenis shortcrust pastry memiliki perbedaan yang mencolok: pate brisee memiliki tekstur rapuh dan netral, cocok untuk hidangan gurih dan manis; pâte sablée lebih crumbly dan lembut dengan rasa manis yang ideal untuk hidangan penutup segera; sedangkan pate sucree, yang manis dan stabil, sangat baik untuk tart manis dan dapat disimpan lebih lama dengan isian krim.
Apa itu Choux Pastry ?
Setelah mempelajari lebih dalam tentang short pastry, selanjutnya kita mengenal choux pastry, atau pate a choux, adalah jenis adonan pastry unik dari Prancis yang berbentuk bulat dan menyerupai kubis kecil setelah dipanggang, terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti mentega, air, tepung, dan telur. Adonan ini dikenal karena teksturnya yang ringan, hampir seperti spons, dengan bagian dalam yang berongga, dihasilkan melalui proses pemanggangan yang mengandalkan penguapan air, bukan ragi atau baking powder.
Choux pastry sangat serbaguna dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan seperti Eclair, Cream puffs, Croquembouche, Profiteroles, dan Churros. Adonan ini bisa diisi dengan krim manis atau isian gurih seperti seafood dan sayuran. Dari segi definisi, tekstur, rupa, rasa, dan bahan, kita sudah dapat membedakan secara visual antara choux pastry dan short pastry.
Apa itu Flake Pastry?
Flake pastry adalah jenis pastry dengan tekstur berlapis dan renyah yang dihasilkan melalui proses melipat dan menggulung adonan dengan mentega. Meskipun bukan kategori pastry yang terpisah seperti puff pastry atau filo, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pastry yang memiliki struktur ringan dan rapuh saat dipanggang.
Flake pastry sering digunakan dalam berbagai hidangan manis dan gurih, seperti croissant dan Danish pastry, serta menjadi karakteristik yang diinginkan dalam banyak jenis pastry.
Dari segi bahan, tekstur, dan rasa, jelas bahwa short pastry tidak termasuk dalam kategori flaky pastry, melainkan memiliki kategori tersendiri, yaitu crust.
Perbedaan inti Short Pastry dengan Choux Pastry dan Flake Pastry:
Agar mudah untuk dipahami, berikut ini kami rincikan perbedaan-perbedaan inti antara Short Pastry dengan Choux Pastry dan Flake Pastry:
1. Short Pastry:
Definisi:
adalah adonan pastry yang setelah dipanggang, adonannya membentuk lapisan luar yang renyah dan rapuh.
Tekstur:
Kering dan rapuh.
Bahan: Terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, air, dan garam. Jumlah tepung lebih banyak dibandingkan lemak, menciptakan tekstur yang tidak elastis.
Penggunaan:
Cocok untuk kue tart, pie, dan quiche.
2. Choux Pastry:
Definisi:
Choux pastry adalah adonan pastry Prancis yang ringan dan berongga,.
Tekstur:
Ringan dan berongga, hampir seperti spons.
Bahan:
Terbuat dari mentega, air, tepung, dan telur. Mengandalkan penguapan air saat dipanggang untuk menciptakan rongga di dalamnya.
Penggunaan:
Serbaguna, digunakan untuk eclair, cream puffs, profiteroles, dan churros, serta dapat diisi dengan isian manis atau gurih.
3. Flake Pastry:
Definisi:
Flake pastry sebenarnya adalah istilah untuk pastry berlapis dan renyah yang dibuat dengan melipat adonan dan mentega. Bukan kategori tersendiri seperti puff atau filo, istilah ini menggambarkan tekstur flaky yang rapuh dan renyah.
Tekstur:
Berlapis dan renyah, dengan struktur ringan dan rapuh.
Bahan:
Tepung, Mentega, Garam, Air, dan Ragi.
Penggunaan:
Umumnya digunakan untuk croissant dan Danish pastry, menonjolkan lapisan tipis yang menciptakan tekstur renyah saat dipanggang.
Kesimpulan:
Dalam dunia pastry, ada berbagai jenis adonan yang menawarkan tekstur dan kegunaan berbeda, seperti short pastry, choux pastry, dan flake pastry. Short pastry, yang juga dikenal sebagai shortcrust pastry, memiliki tekstur kering dan rapuh, dan cocok untuk tart serta pie. Meskipun nama aslinya adalah shortcrust pastry, banyak kalangan lebih mengenalnya sebagai short pastry. Choux pastry memiliki tekstur ringan dan berongga, sering digunakan untuk eclair dan cream puffs. Sedangkan flake pastry memiliki lapisan tipis dan renyah, biasanya digunakan untuk croissant dan Danish pastry. Pada intinya, Short Pastry, Choux Pastry, dan Flake pastry ketidaknya tidak sama satu sama lain. Dengan memahami karakteristik tiap adonan dapat menjadi ilmu yang penting bagi mereka yang ingin mendalami dunia baking dan pastry.
Jika Anda mencari shortcrust pastry, flake pastry, atau choux pastry berkualitas untuk bisnis Anda, Authentique French Bread siap menjadi solusi Anda. Kami adalah supplier terpercaya yang menyediakan berbagai jenis pastry dan bakery secara grosir/wholesale.
Dengan pengalaman melayani banyak bisnis seperti kafe, restoran, coffee shop, club, hotel, catering, dan lainnya, kami siap membantu kebutuhan pastry Anda dengan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
Comentarios